sumber: okezone
"Saya pikir saya akan menjadi musisi rock sampai saya berumur 25 tahun atau lebih," kata Andrew Mason, CEO groupon.com dalam sebuah wawancara dengan majalah Forbes.
Mason, pria berusia 29 tahun asal Northwestern tak pernah menyangka bahwa dirinya akan menjadi CEO sebuah perusahaan besar Amerika Serikat di usianya yang terhitung cukup muda. Namanya kini disebut-sebut sebagai penerus Mark Zuckerberg selanjutnya. Muda, kaya raya dan memimpin sebuah perusahaan yang berjaya di dunia maya.
Groupon.com adalah sebuah situs yang menawarkan diskon-diskon kepada konsumen. Groupon memberikan potongan harga. Setelah membeli kupon diskon yang mereka, pembeli dapat menukarkan kupon yang mereka miliki ke tempat yang tertulis pada kupon. Selain itu, Groupon juga menjual potongan-potongan harga berbagai tiket-tiket acara besar. Mei silam, Groupon berhasil menjual sekira 6.561 tiket untuk acara eksebisi karya seni dari Mesir Kuno di Amerika Serikat. Harga yang dijual Groupon, 18 persen lebih murah dari harga tiket asli di TicketBox.
Saat ini situs yang berasal dari kata 'Group' dan Coupon' tersebut melayani sekira 22 negara dan 88 kota. Sejak diluncurkan pada 2008, nilai Groupon saat ini diperkirakan mencapai sekira USD1,35 miliar. Groupon mempekerjakan 250 tenaga pemasaran.
Sosok Mason sangat jauh dari dunia teknologi dan gegap gempita 'lembah silikon'. Mason dibesarkan di wilayah sub urban Pittsburgh. Ayahnya adalah seorang pedagang berlian, sementara ibunya berprofesi sebagai fotografer. Kehidupannya lebih banyak berkutat dengan dunia musik. bersama teman-temannya ia membentuk band Rock di wilayah Northwestern.
Ia hanya mengenal dunia komputer secara otodidak. setidaknya itulah yang membedakannya dengan Zuckerberg yang setiap hari berkutat dengan kode-kode komputer untuk mengembangkan Facebook.
Naluri bisnis Mason sudah muncul sejak usia 15 tahun. Di usia tersebut ia sempat memasarkan roti kepada tetangga-tetangganya. Padahal roti-roti yang dijajakannya tersebut hanya dibelinya dari toko roti Costco di dekatnya.
Hidup Masson mulai berubah sejak tahun 2006 ketika ia mendapatkan beasiswa master di Universuty of Chicago. ketika itu ia mendapatkan suntikan dana segar dari pendiri InnerWorking, Eric Lefkofsky senilai USD juta. Dana tersebut kemudian digunakannya untuk mendirikan ThPoint.com pada 2007 sebuah platform online untuk tujuan-tujuan sosial dan kampanye.
ThePoint.com inilah yang menjadi cikal bakal Groupon. Kini Mason masih mempunyai strategi lainnya untuk memajukan Groupon. Ia akan terus melakukan konsolidasi dengan perusahaan-perusahaan lokal Pada bulan Mei dia membeli Berlin Citydeal, sebuah situs e-commerce dengan 600 karyawan untuk melayani 80 kota-kota Eropa. Mason mengatakan ia bisa menggempur lagi dari luar negeri tapi menurutnya itu sulit. "Sulit untuk mencari tahu kebiasaan konsumen lokal," kata Mason.
http://lansanosplace.blogspot.com/p/nvp-trading-cco.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar