Kamis, 16 September 2010

Tips agar booth anda ramai dikunjungi oleh para pengunjung pameran

sumber: gadnix

Sewaktu pameran, termasuk ketika Yogyakomtek 2009 berlangsung, saya sering mengamati sebuah fenomena menarik; kenapa tidak semua booth ramai dikunjungi oleh peserta pameran? Why?
Setelah saya pulang dari lokasi pameran, saya pikir saya punya beberapa alasan yang layak untuk dipertimbangkan oleh semua vendor, atau bahkan pengunjung, terkait fenomena di atas. Berikut hasil renungan saya:

1. SPG anda terlalu seksi (baca: roknya mungkin terlalu mini).
Adanya akses dan dana untuk “menginstall” seorang SPG yang cantik nan aduhai bukanlah jaminan kalau booth anda akan ramai dirubungi oleh pengunjung. Hal ini sudah terbukti di Yogyakomtek 2009, keberadaan seorang SPG yang super cantik dan seksi ternyata kadang tetap tidak mampu mendongkrak jumlah pengunjung booth anda. Bahkan, alih-alih mendongkrak, pengunjung justru malah bisa kabur. Kenapa?
Sebelum menginstal seorang SPG, sebaiknya anda sadar siapa calon konsumen yang akan menjadi pengunjung pameran. Khusus Yogya, sebaiknya anda harus berhati-hati, mayoritas penduduk Yogya adalah masyarakat yang sangat peduli (baca: concern) dengan masalah kesopanan. Sebagai contoh, coba anda bayangkan seorang Bapak yang mengajak istri dan anaknya ke lokasi pameran guna memburu sebuah PC atau laptop yang akan digunakan oleh anaknya yang masih SD, SMP, SMA, atau mahasiswa. How about that?

Jika anda adalah Bapak yang saya maksud, apakah anda tidak risih untuk mengajak anggota keluarga anda ke booth yang memajang SPG dengan rok sangat mini plus dandanan ala lenong? Bahkan jika konsumen anda pun adalah seorang mahasiswa, ia terkadang masih punya rasa risih untuk bertanya ke SPG anda. Jangankan bertanya, mendekat saja biasanya takut.
Solusi kasus seperti ini sangat sederhana; ubahlah dandanan dan penampilan SPG anda. Rok mini menjadi celana panjang dan tentu saja, anda benar-benar tidak perlu menyuruhnya memakai bedak sampai bercenti-centi…. sumpah… sederhana saja. Keep it simple & easy and you’ll win. I hope so.

2. Booth anda tidak memasang display harga.
Jika tujuan anda mengikuti pameran adalah untuk meningkatkan penjualan produk/jasa anda untuk quartal yang sedang berjalan, maka memajang display harga merupakan sebuah keharusan. Meskipun saya belum pernah melakukan penelitian terkait asumsi ini, tapi keadaan di Yogya sedikit banyak sudah membuktikan hal tersebut.

Secara umum, para pedagang atau pemilik jasa di Yogyakarta cenderung untuk memajang harga produk/layanan mereka di depan tokonya. Entah itu warung makan, fast food, warnet, foto kopi, laundry, rental komputer, cuci motor, jasa sablonase, dll, tampaknya semua mengerti bahwa konsumen di daerah Yogya adalah konsumen yang ingin tahu harga suatu produk sebelum mereka membeli atau sekedar melakukan penawaran.

Tapi bagaimana kalau booth-nya malah jadi tidak keren alias turun kelas?
Tenang saja, anda tidak harus memajang harga produk/jasa itu persis di depan booth anda. Sebagai gantinya, anda bisa menugasi karyawan anda (ingat, jangan SPG yang super seksi lagi) untuk membagikan selebaran atau brosur penawaran itu di depan pintu masuk gedung pameran.

3. Booth anda tidak menawarkan diskon besar-besaran.
Well, sebenarnya anda tidak harus mendiskon semua produk/jasa anda, walaupun saya tetap mengusulkan demikian. Sejatinya, anda cukup membanting harga salah satu produk/jasa anda. Sementara yang lain biarkan tetap pada harga yang semestinya.

Contoh kasusnya mudah, jika anda adalah toko komputer yang menjual flashdisk selama pameran, maka jual lah salah satu tipe flashdisk milik toko anda itu di bawah harga rata-rata. Jadi jika toko lain rata-rata menjual flashdisk 2GB merk Kingston seharga Rp. 80.000,00, anda bisa membanting salah satu tipe flashdisk yang anda punya dengan harga yang sama, tapi dengan kapasitas dua kali lipat lebih besar, yakni 4 GB.
Anda mungkin akan bilang saya gila. Ya itu benar, tapi ingat saya tidak bilang bahwa anda harus menjual merk yang sama bukan? Jadi alih-alih membanting harga flashdisk 4GB Kingston, anda bisa saja menjual merk lain yang tidak sepopuler Kingston. Anda yang punya toko pasti tahu merk apa yang saya maksud: Maxis, Ziggy, Vandisk, dll.

http://lansanosplace.blogspot.com/p/nvp-entertainment.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...